Sementara

"Lena, mau ke mana pagi-pagi begini sudah rapi saja kau" tanya Renjana. 
Lena membalikkan badan seraya berkata "Eh bang, ini nih mau ke kampung sebelah. Kebetulan anak pramuka ada acara di sana, trus aku disuruh bantu-bantu katanya". 
"Yuk!" kata Renjana sambil menepuk-nepuk jok motornya.
"Gaslahhh! Tengkyu bang!" kata Renjana dengan logat jawa yang masih menempel. 
Pagi itu terasa begitu lengang, sebab kendaraan tak memenuhi jalanan seperti biasanya. Bukan hanya itu, udara pagi yang terasa bersih masuk ke hidung dengan sempurna. Belum bercampur polusi apalagi bau kandang sapi di belakang rumah Juragan Eko yang terkenal memiliki sapi perah terbanyak sedesa. 
Sesampainya di lokasi, Lena berlari sambil melepas helm yang dikenakannya lalu dilemparkannya kepada Renjana yang reflek menangkapnya sambil menggeleng-gelengkan kepala tanda maklum. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Struktural Cerpen Harimau Belang Karya Guntur Alam

Bapak Lagi

Jalan Masing-Masing