Sebentar

Masa sulit itu mungkin bisa jadi pelajaran hidup yang berharga. Masa di mana kehilangan diri sendiri adalah hal paling hopeless daripada kehilangan kekasih. Kadang diri sendiri memang harus lebih paham apa yang baik dan tidak baik, apa yang disuka dan tidak, yang dibutuhkan dan yang musti diikhlaskan. 
Tapi, ada kalanya diri sendiri tidak mengenal sebaik itu. Seperti potongan lain dari diri sendiri versi yang lebih buruk. Entah itu perbedaan atau perubahan, yang terjadi memang tidak mudah diterima. Selamanya perasaan itu hanya bertahan di pikiran. Oleh karenanya, perasaan pandai untuk dikibuli "aahh mungkin besok akan berlalu, salahku sendiri memang, aku terlalu ceroboh, ah sudahlah". 
Begitulah kiranya kata-kata yang berhasil menuduh diri sendiri sebagai pelaku kesalahan dan kegagalan yang telah terjadi. Padahal tidak sepenuhnya semua berasal dari diri sendiri. Sebut saja Puan, wanita malang yang berani memungut perasaannya sendiri yang sudah hancur berkali-kali. Berkali-kali pula ia melakukan kesalahan yang sama. Kebiasaan buruk itu sudah menjadi hal yang biasa untuknya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Struktural Cerpen Harimau Belang Karya Guntur Alam

Bapak Lagi

Jalan Masing-Masing