Kangen
Pict by: Me
Aku cuma mau pulang. Pulang ke rumah yang cuma ada kita, ada Emak dan Bapak yang bahagia.
Ada anak kecil manis dan rupawan menyambut kita pulang. Mendoakan kesehatan dan keselamatan kita tiap hari.
Asalkan bersama, saling mengerti dan terima, kita cuma butuh syukur dan ikhlas menjalani hidup.
Meskipun ada pertengkaran kecil nantinya, kita bisa kok menyelesaikan segalanya dengan meredam amarah masing-masing, dengan kepala dingin, dan mendengarkan keluh dan kesah tiap kepala. Tidak ada yang dominan, hanya pertukaran data antar si kecil yang menyeka air mata sebab aku yang tak hiraukan hadirnya di dapur. Kau marah sejenak dan menanyakan padaku apa yang terjadi, mendengarkan dengan serius sambil mengangguk beberapa kali.
Kau lembut, kau bijaksana, aku menyukai hal itu. Kau seseorang yang tidak kasar, peduli, dan selalu menghormatiku. Menyayangiku dan keluargaku.
Kelak, di manapun kau berada, aku harap kita lekas bertemu satu sama lain.
Inginku bercerita tentang hidupku yang sudah lama kutelan sendiri. Bukan lagi menjadi pendengar, aku juga ingin didengar dengan seksama. Dengan wajah dan rupa yang menatapku sambil tersenyum, lalu memberikanku beberapa kata agar aku tenang, agar aku percaya pada kehendak Tuhan.
Aku menunggumu Tuan.
Dari Puan yang kehilangan arah dan mulai lelah.
Komentar
Posting Komentar