Postingan

Apa kabar?

Gambar
Kabar baik kan?  Ngomong-ngomong, ada hal baru apa sih yang membuat kamu senang akhir-akhir ini? Ada kan?  Kayaknya pertanyaan yang susah dijawab sih untuk orang yang selalu merasa tak ada yang istimewa setiap harinya. Setiap pagi bangun tidur dengan wajah serta perasaan yang hampa. Ada ruang kosong yang menuntut untuk diisi, entah oleh apa dan bagaimana caranya tak tau pasti.  Meskipun ada beberapa hal yang membuat beda, entah rutinitas sebagai siswa atau mahasiswa yang emang gitu-gitu aja. Bagi manusia satu ini, sebelum bertemu keramaian sih sudah merasa bahagia sekaligus excited ya. Cuma, yang membuat kecewa justru itu, saat kebahagiaan yang sudah dibayangkannya tak sesuai dengan realita yang ada. Ketika yang diusahakan "Jika nanti akan begini dan seperti ini bila diberikan situasi yang seperti ini". Sudah sejauh itu disusun rapi di ingatan.  Kenapa kenyataan begitu pahit sih?  Adakah dendam yang dimiliknya sampai-sampai tak sekalipun mau bekerja...

Kenalin, namaku Lena.

Gambar
Lena Puspita Sari. Kata bapak nama itu dipilih sebab "ingin saja" katanya, ahaha aneh-aneh saja bapak. Memang, dia orang paling aneh dan nyeleneh yang pernah kukenal. Bapak sekaligus orang yang merangkap sebagai seorang sahabat untukku sejak ibu meninggal sejak aku masih TK. Waktu di mana seorang anak perempuan paling membutuhkan kasih sayang seorang ibu serta pelukan. Aku ingat pertama kali masuk TK waktu itu ibu masih sehat, beliau mengantarku ke sekolah sampai gerbang. Ketika aku sudah bertemu ibu guru sambil mengucapkan salam bersamaan dengan teman-temanku dengan gaya dan perilaku yang sudah biasa kami lakukan, yahhh tangan kami semua memegang tangan guru, bahkan sangking banyaknya murid kedua tangan guru penuh dengan genggaman murid-muridnya yang berdesakan bergantian mengucapkan salam. Kami mengucapkan salam dengan suara keras dan lantang serta berirama "Assalaamualaikum warahmatullaahi wa barakaatuh" andai saja waktu itu bisa kurekam, pasti saat i...

Berbuat Baik Bukanlah Kesalahan

Gambar
Lucu saja sih, sudah tau hidup ini hanya kepastian menunggu giliran pulang dan dunia bukan tujuan kemudian masih saja menggantungkan bahagia dengan dunia. Semakin ke sini jadi sulit membedakan ego dengan 'seharusnya'. Lambat laun bisa jadi tuh, kehilangan diri sendiri yang selalu menang sendiri.  Bukan main. Bahkan ia sudah kehilangan itu semua; diri sendiri, kedamaian hati, Tuhan, semangat hidup, masa depan, dan tujuan hidup. Semua terjadi sejak ia temui perasaan senang yang berlebihan pada seseorang, lalu berakhir sebelum semuanya dimulai.  Kehilangan apa saja yang ia alami?  Kehilangan mimpi yang awalnya diyakini bahwa hanya itu yang harus dilakukan, karena selain itu ia tak tau harus jadi apa. Tenyata eh ternyata, ia justru tak yakin bisa sehebat itu menggapai mimpi. Banyak kejadian yang menjadikannya down , salah satunya sebab lingkungan yang jauh lebih hebat dan luar biasa dari yang dikira. Sebab lain karena takut mencoba, takut bertemu hal baru yang har...

Midun

Gambar
Midun. Aku bertemu dia di perempatan jalan selatan kampusku. Siang itu aku pergi bersama temanku ke sebuah warung untuk membelik makanan ringan sambil mengerjakan tugas yang belum selesai. Aku duduk di sebuah kursi panjang berhadapan dengan temanku, dengan segelas popice coklat di atas meja. Aku terdiam sambil menatap ke jalanan. Kutemui seorang lelaki pendek berkulit sawo matang sedang berdiri di tengah jalan, dengan sebuah tongkat berwarna orange di tangan. Memakai topi berwarna biru yang hampir pudar keabu-abuan. Tiap ada yang akan menyeberang ia ayunkan tongkat itu sambil meniup peluit yang tergantung di lehernya. Ia sigap melihat jalan, mengawal seorang anak kecil dari sebelah timur perempatan. Merangkulnya dengan lembut sembari menuntunnya berjalan. Bahkan, siang itu matahari begitu terik terasa. Tapi ia tak pernah memerlihatkan rasa lelah yang ia terima. Senyumnya itu, selalu ia berikan pada siapapun yang lewat. Kadang ada saja yang tak acuh padanya, tak memberinya...

Luka yang Membekas

Gambar
Aku mengalami sedikit kejadian yang membekas di ingatan; kejadian paling menyakitkan dan kejadian paling menyenangkan. Bahkan tak jarang kekosongan mengisi tiap gerak dan gerik yang kulakukan maupun tidak.  Selama aku hidup, nyaliku hampir setiap saat ciut. Naik turun. Bahkan meyakini bahwa aku tak mampu melakukan banyak hal akan hidupku sendiri. Kegagalan yang seringkali kuabaikan ternyata jadi bumerang yang membahayakan.  Pikirku ia hanya akan menyakitiku selama ini. Dan kulupakan saja luka yang telah nampak membaik itu. Nyatanya dia menggerogotiku dari dalam, hampir membunuh jiwaku yang malang. Setengah darinya hampir hilang. Kulihat kekosongan itu datang menghadirkan kehampaan. Menyesakkan. Memilukan. Merampas harga diri dan kepercayaan diri. Meninggalkan aku sendiri dengan kebingungan, ketidakberdayaan, perasaan tak pantas, dan luka yang semakin mendalam.  Kubilang jangan hiraukan. Tapi ia nekat tak dengarkan omongan. Tak niat indahkan permohonan. Ia teta...

Simpang Siur

Gambar
Semakin bertambah usia bukannya tambah amalannya malah semakin sulit menerima. Semakin dibutakan dunia. Seolah yang telah digariskan tak dapat dipercaya.  Keyakinan akan hal itu masih ada. Hanya saja semakin berkurang jumlahnya. Ketakutan akan kebenarannya pun sempat menciutkan nyali. Tapi, tak bertahan lama. Ia sering diingatkan takdir, diingatkan kematian, dan hari akhir. Ingatannya membantunya pulih, tapi kehidupan masih gigih mengajaknya egois.  Kedewasaan itu membuatnya payah sekaligus tak terarah. Kadang sedih, kadang bahagia berlebihan. Ada kalanya waktu membuatnya termenung atas kekosongan yang selama ini jadi beban di otaknya. Pikiran tentang-Nya semakin samar. Bahkan kewajiban pun sekadar saja ia kerjakan. Perasaan kosong itu membuatnya bingung, takut, dan putus asa. Seolah penyesalan akan pilihan yang selama ini ia pikir bisa nembawanya kembali ternyata meninggalkannya sendiri.  Tersesat. Ia tersesat di antara ketidaktahuan akan hidup. Akan keegoisa...

Sejenis Pertanyaan Akan Impian

Gambar
Saat kecil, bermimpi merupakan sebuah keharusan. Berani mengatakan akan jadi apa kau di masa depan. Tak jarang mimpi itu berubah-ubah dan itu merupakan suatu hal yang lumrah.  Ketika dewasa kau semakin yakin akan dihadapkan pada dunia yang seperti apa. Namun, saat kau melihat sekelilingmu keadaan berubah seketika. Berbagai opini tak berisi mampir dalam benakmu. Memecah-belah kerangka mimpi yang kau susun rapi. Merusak kepercayaan kepada diri sendiri. Bukan hanya itu, ada waktu di mana mimpi itu tak lagi berharga. Tak ada lagi gairah untuk mewujudkannya. Hingga suatu ketika kau takut untuk bermimpi. Merasa tak pantas memiliki mimpi.  Antara ingin dan pasrah sama-sama saling menyerah. Kebebasan yang selama ini kau dapatkan pun ternyata beban. Banyak orang yang harus dibahagiakan. Dibanggakan. Serta ditanggung masa depannya. Pikiran hanya tertuju pada dunia; harta. Bahkan bahagia pun seperti hal yang tak wajib ada.  Pemahaman itu kau tau salah. Tak benar. Tapi, e...